A Divine Revelation of Heaven





Pendahuluan
Tulisan yang di inspirasi oleh Mary Kathryn Baxter adalah sesuatu yang diurapi Tuhan, dan telah memberkati ratusan dan ribuan orang. Saya percaya ini sepenuhnya penting untuk menyebarkan secara luas pesan Tuhan yang diberikan kepadanya. Dia bagikan pengalamannya untuk ratusan gereja setiap tahunnya, dan dia sekarang telah mendaftar itu semua
Bukunya yang berharga, A Divine Revelations of Hell, telah dipakai Tuhan untuk menyampaikan pesan yang terus-menerus untuk penebusan dari jiwa-jiwa yang hilang. Telah tersebar dan diterima dengan antusias oleh orang-orang di banyak negara, telah dicetak di banyak negara dan dalam banyak bahasa. Telah lebih dari setengah juta copi telah terjual. Saya percaya buku ini, A Divine Revelation of Heaven, akan diterima oleh semakin banyak jiwa.
Sebagai seorang pendeta untuk Mary K. Baxter untuk beberapa tahun, saya mengenal dia secara pribadi, dan saya mengusahakan pelayanannya. Tuhan telah menyetujui pekerjaannya dengan mengurapi pelayanannya dan menyebarkan pesan ini ke seluruh dunia.
Buku ini adalah hasil dari banyak pendoa, air mata dan kerja keras. Saya berdoa kalau itu mempunyai distribusi yang besar yang mengakibatkan banyak jiwa yang datang kepada Tuhan dan membuat persiapan untuk kekekalan dalam surga!
-T. L. Lowery, Ph.D.

Pembukaan
Buku ini kumpulan cerita dari pengalaman yang nyata yang saya alami bersama Tuhan. Ini bukan imajinasi yang berlebihan dan cerita seseorang yang berharap untuk hidup yang lebih baik dari pada hidup yang dijalani sekarang.
Surga itu benar-benar ada, dan pengalaman-pengalamannya saya uraikan dalam buku ini sebagaimana memang itu terjadi kepada saya. Saya berhubungan dengan semua hal yang Tuhan beritahukan kepada saya untuk disebarkan.
Saya ingin memberikan penghormatan khusus untuk pendeta saya, Dr. T. L. Lowery dan kepada istrinya yang cantik, Mildred, untuk dukungan mereka, dorongan dan kontribusi yang berharga dalam usaha ini. Saya juga ingin berterima kasih yang tulus untuk staf National Church dari Tuhan dan untuk pendeta Marcus V. Hand untuk bimbingan editorialnya dalam buku ini. Sebagai tambahan, saya berterima kasih dan menghargai dan penghargaan kepada semua yang ada di Whitaker House di New Kensington, Pennsylvania, yang telah secara instrumental dalam banyak hal dalam pembuatan buku A Divine Relevations of Heaven dan A Divine Revelations of Heaven yang tersedia di tempat bacaan umum.
Saya sangat berterima kasih untuk meminta saya untuk membagikan pesan ini. Saya berterima kasih anda menguatkan dan membesarkan hati dalam penggilan pelayanan ini. Tuhan memberkati anda semua.
-Mary Kathryn Baxter.

UNTUK KATHRYN DARI YESUS
Untuk tujuan ini engkau dilahirkan
Untuk menulis dan memberitahukan
Apa yang Aku telah tunjukkan dan memberitahumu,
Karena semua hal ini adalah benar dan nyata.
Panggilanmu adalah memberitakan kepada dunia
Bahwa ada surga, dan ada neraka
Dan bahwa Aku, Yesus, yang dikirim oleh Bapa
Jadi selamatkanlah mereka dari siksaan
Dan untuk mempersiapkan mereka suatu tempat di surga.

DALAM GERBANG
Tuhan, dalam pengampunan dan berkatNya yang tiada batas, mengijinkan saya untuk pergi ke tempat yang indah itu yang dinamakan surga. Kumpulan perjalananku ke rumahNya dan kembali ke bumi adalah tidak jelas bagiku, tapi saya tidak boleh salah tentang kenyataan ini.
Bagaimana mungkin keindahan yang tidak terbandingkan di beritahukan kepada mahluk hidup seperti saya? Biar saya memulai dari awalnya.
Suatu malam Tuhan muncul kepada saya dan mengatakan kalau saya adalah yang terpilih untuk tugas khusus. Dia bilang, “Anakku, Aku akan memanifestasikan diriKu kepadamu untuk membawa orang-orang keluar dari kegelapan kepada terang. Aku telah memilihMu untuk tujuan tersebut: engkau akan menulis dan membuat catatan dari hal-hal yang Aku beritahukan dan tunjukkan kepadaMu.”
Saya menyerahkan diri saya kepada Tuhan sepenuhnya, dan hal-hal yang mengherankan mulai terjadi. Saya dibawa dari tempat saya pertama dan di transportasi di nerala. Saya sangat merasakan kelima indra saya, saya bisa melihat, merasakan, mendengar, mencium dan merasakan. Lagi pula, ini adalah hal yang menakjubkan terjadi. Saya menyadari kalau pengaruh itu dalam diri saya adalah untuk suatu tujuan.
Untuk hari-hari dimana saya dibawa ke neraka oleh Tuhan, saya sangat bersedih dalam hati saya. Hati saya berduka dan terbebani karena hal-hal yang mengerikan yang saya lihat. Saya telah diperlihatkan penghakiman Tuhan untuk orang-orang yang berdosa yang akan pergi ke neraka. Saya berdoa dengan sungguh-sungguh dan mencari kedamaianNya.
Dalam malam ke tiga-satu setelah peristiwa-peristiwa terjadi, kekuatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa meliputi saya lagi. Pada jam dua pagi, seorang malaikat yang perkasa berdiri di samping tempat tidurku. Yesus Kristis berdiri dibelakang malaikat itu. Ketika saya menatap kepada wajah Tuhan disana, Dia tersenyum kepadaku, tapi Dia tidak berkata apapun.
Utusan Tuhan yang perkasa itu berkata, “Tuhan telah memberikanku misi yang khusus. Aku dikirim kesini untuk membawamu ke surga dan menunjukkan kepadamu bagian-bagian dari surga.”
Setelah itu, dia berbicara lagi, “Mari dan lihat kemuliaan Tuhan!”
Segera setelahnya, saya ditransportasikan dengan supranatural dari rumahku dan melihat diri saya sedang berdiri pada salah satu pintu surga dengan malaikat sorgawi.
Keindahan yang mengagumkan yang saya lihat di sekitarku benar-benar mendebarkan hati! Pakaian surgawi benar-benar terlihat dari semacam pakaian dari cahaya. Malaikat yang mempunyai bentuk sayap segitigayang berkilauan dengan warna dari pelangi. Walaupun saya tidak terkejut, saya terkesima dengan keindahan Tuhan yang sangat jelas yang tidak bisa digambarkan.
Kemudian yang saya tahu, malaikat mengulangi seruan beberapa kali: “Lihatlah, kemuliaan Tuhan!”
Gerbang yang menakjubkan yang berdiri dengan kemegahan yang terbuat dari batuan permata yang padat. Dalam keterpesonaan dalam segala hal yang saya bisa lihat, semuanya begitu indah. Pada saat ini, saya tidak melihat Tuhan, tapi saya benar-benar terpesona dengan kemuliaan surga.
MEMASUKI SURGA

Ketika kami tiba disana, dua malaikat yang tinggi sedang berdiri di luar gerbang. Kedunya memakai jubah yang berkilauan dan memegang pedang di tangan mereka. Rambut mereka seperti emas, dan wajah mereka dipenuhi oleh cahaya.
Malaikat yang memandu saya mendekat kepada kedua malaikat yang berjaga di gerbang, dan saya dibiarkan berdiri sendiri. Dalam ketakjuban, saya berpikir, “Oh, betapa mengagumkannya gerbang surga! Betapa indahnya melihat diri saya bisa melihat ini semua!” TIba-tiba, saya menyadari bahwa saya sebenarnya akan masuk kedalam surga.
Ketika saya melihat malaikat-malaikat Tuhan, saya bisa mendengar percakapan mereka. Satu dari malaikat itu masuk kedalam gerbang dan kembali dengan cepat dengan sebuah buku kecil. Buku itu mempunyai sampul emas, dan cetakan di dalamnya juga terbuat dari emas. Itu kelihatannya seperti buku tentang hidup saya. Namaku tertera pada sampulnya:
Mary Kathryn Baxter


Ucapan selamat datang terlihat di wajah malaikat-malaikat itu. Mereka membuka bukunya. Mereka saling menatap, kemudian saya mendengar, “Dia diperbolehkan masuk gerbang.”
Malaikat yang bersertaku mengiring melewati gerbang yang mengagumkan dan masuk ke dalam surga.
Tiba-tiba, musik memenuhi seluruh angkasa. Di sekelilingku. Di atasku. Itu terlihat merasuk ke dalam jiwaku. Gelombang yang sangat kuat dari musik yang indah dan nyanyian yang bergelora disekitar dataran dan terlihat menyelubungi semuanya.
Kemudian saya memasuki kota, kekaguman menahan nafasku. Dataran yang tidak bisa dibandingkan dari sebuah kota yang diluar apa yang dapat digambarkan. Disekelilingku ada bunga-bunga yang indah yang berwarna-warni yang belum pernah saya pernah lihat. Tumbuh-tumbuhan hijau yang tidak bisa dipercaya indahnya dan berbagai tanaman ada dimana-mana. Walaupun kumpulan bunga-bunga kelihatan hidup dengan musik dan nyanyian.
Musik terus meramaikan suasana terhadapku. Saya tampaknya bagian dari itu semua.
Adalah satu hal yang saya coba mengambarkan keindahan dari kota itu, sungguh berbeda untuk mengetahuinya dan membagikannya merupakan kesenangannya.
Saya melihat banyak penduduk kota yang bergembira sekali dan mereka semuanya sedang memakai jubah. Ayat di Alkitab terlintas di benakku:

Yesaya 61:10. Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.

Kebahagiaan dan kesenangan terlihat dari wajah-wajah mereka yang diluar dari pemahaman manusia.
Surga adalah tempat yang nyata. Bukan cerita isapan jempol dari imajinasi seseorang. Dalam Alkitab tertulis kalau Yesus berkata,

Yohanes 14:1-2. Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.

Surga adalah tempat yang disiapkan untuk orang yang disiapkan pula. Sejak kita masih anak-anak Tuhan telah membuat suatu transformasi dan membuat baru dari keajaiban dari suatu generasi, dan sejak kita adalah baru di dalam Kristus, adalah suatu kebahagiaan mengetahui tempat kita akan berada dalam kekekalan yang Juru Selamat yang telah persiapkan untuk kita.
Surga adalah tempat yang sempurna. Karena Penyelamat kita adalah sempurna, mahakuasa, dan abadi, surga adalah tempat yang sempurna. Karena Dia mempersiapkan kita sebuah tempat dimana kita akan hidup bersama dengan Dia dalam kekekalan, rumah abadi kita akan sempurna juga. Tidak ada sesuatupun yang akan hilang dari tempat surgawi tersebut. Tidak akan ada yang diperbolehkan mengotori dan merusak surga.

Wahyu 21:27. Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.

Surga adalah suatu tempat yang tidak akan dijangkau oleh semua bentuk dan jenis dosa. Setan akan selamanya dijauhkan dari tempat surgawi itu selamanya.

Wahyu 12:3-4. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
Wahyu 12:7-10. Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat- malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah, ia dilemparkan ke bumi, bersama- sama dengan malaikat- malaikatnya. Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
Wahyu 12:12-13. Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat. Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
Naga, Setan dan semua pengikut pendosanya tidak akan pernah ada didalam tempat yang murni kudus itu.
Setan-setan tidak bisa masuk kedalam surga. Kejatuhan malaikat-malaikat yang memberontak melawan Tuhan dan (Yudas 1:6) tidak akan kembali ke surga.
Tidak akan ada kekurangan di surga. Tidak akan ada yang tertinggal dari lingkungan yang benar-benar sempurna tersebut.
Tidak masalah dimana kita selama di dunia, tidak masalah dimana kita tinggal atau bagaimana mahalnya rumah kita, ada kesalahan-kesalahan tertentu dan kekurangan-kekurangan yang jauh dari sempurna. Lebih jelasnya, Tuhan tidak membuat kesalahan dalam mengkonstruksi dan membuat surga. Kemegahan tidak dapat menjelaskan tempat yang menakjubkan tersebut.
Kesatuan dari sinar yang dari Anak terpancar, pada dinding-dinding dari melati, gerbang yang dari berlian, rumah-rumah bersar yang tidak bernomor, dan Sungai Kehidupan yang menakjubkan memberikan suatu gambaran yang tidak akan pernah seseorang pun yang bisa menjelaskannya.

RUMAH DARI JIWA-JIWA YANG DITEBUS
Surga adalah tempat yang tetap. Tidak akan ada musuh yang akan mengganggu tempat kediaman Tuhan. Tidak akan ada sekumpulan dari bangunan-bangunan, tidak ada cacat dari sebuah material, dan juga tidak akan ada tumbuhan yang layu dan mati. Tidak ada asap atau radiasi yang mengakibatkan polusi karena atmosfirnya yang kudus.
Kediaman ini, tempat kekal ini adalah keabadian, kota yang berkelanjutan. Kami menyanyikan lagu ini, ditulis oleh Hattie Buell:
Sebuah tenda atau pondok, kenapa aku harus peduli?
Disana ada bangunan istana untukku;
Semua yang diasingkan dari Dia, tapi aku masih bisa bernyanyi;
Semua kemuliaan untuk Tuhan, aku adalah seorang anak Raja.
A tent or a cottage, why should I care?
They’re building a palace for me over there;
Tho’ exiled from Him, yet still I may sing;
All glory to God, I’m a child of the King.

Dalam tempat yang tidak terbandingkan tersebbut, orang-orang kudus akan lalu dari semua kekecewaan, sakit hati, tragedi dan musibah. Disana tidak akan ada penderitaan atau kesengsaraan. Tidak ada lagi sakit. Tidak akan ada lagi isak tangis :

Wahyu 21:4. Dan la akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.

Penduduk yang bersukacita yang saya lihat di surga terlihat dari banyak umur yang berbeda dan negeri. Banyak kewarganegaraan terlihat olehku. Kemudian saya ingat suatu ayat ALkitab yang berkata:
Dan mereka menyanyikan lagu baru, berkata:

Wahyu 5:9. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru, katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

DIPAKAI UNTUK MEMUJI TUHAN
Sangat mengasikkan, jiwaku memuji kemuliaan Tuhan! Penderitaan yang saya alami dan dukacita yang ada ketika saya melihat pewahyuan semuanya dijauhkan. Ini adalah pewahyuan surga.
Saya melihat seluruh keluarga saya. Semuanya terlihat berbahagia, pergi ke suatu tempat, melakukan sesuatu, tersenyum. Suatu semarak berkulauan terpancar dari setiap wajah yang saya lihat.
Semua orang-orang kudus kelihatannya sedang dipakai. Mereka terlihat sibuk. Mereka menghabiskan waktu mereka untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Lagu-lagu ada di semua bibir yang memuji. Atmosfir dari musik adalah yang lebih dominan.
Dalam kekekalan tidak akan ada waktu luang dan kemalasan, seperti ada beberapa kesalahan tentang tujuan akhir hidup kita. Kita akan mengambang pada awan, memetik harpa, atau berlenggang tumit di Sungai Kehidupan. Waktu kita akan terpakai untuk melayani Tuhan. Seperti apa yang pelayanan yang ada di alam ini, kita tidak bisa ucapkan, tapi disana tidak ada ragu bahwa orang-orangNya akan melayaniNya

PERHIASAN UNTUK JIWA-JIWA PEMENANG

Saya dapat melihat berlian berkilauan, gemerlapan, indah sekali berlian-berlian ada dimana-mana! Ada yang blok yang besar. Ada juga yang digunakan untuk rumah-rumah besar untuk rumah-rumah besar bagi jiwa-jiwa pemenang di dunia. Itu terlihat ketika seseorang membawa jiwa kepada Kristus, surga akan memberikan sebuah berlian untuk iman Kristen. Alkitab berkata,

Amsal 11:30. Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan siapa bijak, mengambil hati orang.
Daniel 12:3. Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

Ketika saya berdiri di koridor dan keagungan dari tempat mulia tersebut, saya melihat sesuatu yang besar, malaikat turun ke bawah. Di tangannya dia memegang sebuah gulungan, yang ujungnya terbuat dari emas.
Malaikat mengalaskan gulungan tersebut pada sebuah meja, yang terbuat dari material perak tidak seperti yang saya pernah lihat sebelumnya. Bujur meja berkilauan dengan cahaya.
Gulungan itu terdapat nama. Salah satu orang kudus mengambilnya dan mulai membacanya.
“Yesus adalah Pembangun Utama”, seorang kudus mengatakan kepadaku. “Dia menentukan siapa yang menerima berlian dan kemana mereka tertuju. Gulungan ini adalah kesimpulan dari dunia dari seseorang yang membawa jiwa kepada Yesus, yang memberi makan kepada yang miskin, yang memberi pakaian kepada yang memerlukan yang banyak melakukan hal-hal yang besar untuk Tuhan.”

Matius 25:31-41. Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan- Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah dise-diakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.

RUANGAN UNTUK SEMUA ORANG
Malaikat mengulangi kata-kata yang mengucapkan selamat datang kepadaku, “Mari dan lihat kemuliaan Tuhan.”
Pada arah dari Tuhan, saya mencatat tulisan ini sebagaimana saya melihatnya di surga. Kita perlu mengerti bahwa fokus dan harapan kita dan keinginan kita harus tertuju kepada kekekalan dari Tuhan kita. Surga adalah daratan dari impian yang menjadi kenyataan!
Saya terpesona tentang surga karena pekerjaan dan semua pekerjaan berat di dunia selesai, kita akan meninggalkan dunia ini dan pergi kesana. Tuhan telah mempersiapkan kotanya, dan Yesus mempersiapkan sebuah tempat untuk semua yang mengasihiNya.

PERSEKUTUAN YANG SEMPURNA

Persahabatan yang tidak terpisahkan antara Tuhan dan manusia akan terjadi di surga.
Ketika Adam dan Hawa berada di Eden, Tuhan mengunjungi bumi. Setelah hubungan tersebut putus dengan Tuhan oleh dosa dan ketidaktaatan, Tuhan terus menunjukkan kasih untuk persatuan dengan manusia.
KasihNya yang besar untuk manusia sampai mengaruniakan AnakNya yang tunggal mati untuk kematian yang tanpa ampun dan salib yang kejam. Kematian Kristus dan kebangkitanNya, persekutuan antara Tuhan dan manusia bisa diperbaiki.
Sampai sekarang, keadaan hidup bisa menghalangi keintiman persekutuan dengan Tuhan. Tapi, di surga tidak akan ada lagi halangan. Kita akan mengenal persekutuan yang sempurna dengan Raja segala raja dan Tuhan segala tuhan. Keintiman bersamaNya akan lengkap.
Surga adalah tempat kediaman Tuhan. Jauh dari atmosfir dan di luar planet dan galaksi. Rumah untuk selama-lamanya dari “Tuhan Sang Juru Selamat” (Yesaya 62:12). Adalah tujuan yang abadi dari semua anak-anak Tuhan dalam iman terhadap Kristus.
Anda tidak perlu takut akan kesesakan dalam sebuah rumah yang kecil, karena di surga ada rumah yang besar. Di mana jiwa dari segala usia yang ditebus berkumpul bersama dalam kemuliaan, akan ada ruang yang cukup untuk semua orang untuk memiliki rumah-rumah yang besar, banyak sekali tempat kediaman, waktu Yesus berkata Dia telah mempersiapkan semuanya untuk kita dalam Rumah Bapa.

Yohanes 14:1-4. Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.

Surga sudah pasti terdapat banyak ruang untuk semuanya.

Wahyu 7:9-11. Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!”. Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu, mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah.

AIR MATA DI SURGA

Pada suatu tempat saya dibawa ke tempat dimana malaikat menghentikanku dan berkata kepadaku, “Tuhan ingin menunjukkanmu ruangan air mata.”
Beberapa kali anda mungkin pernah membaca di beberapa ayat dalam Mazmur tentang air mata kita dan bagaimana Tuhan peduli kepada kita. Malaikat menangkap air mata kita dan meletakkannya di dalam botol-botol (Mazmur 56:8). Sering kali saya bingung apa artinya.
Saya tahu banyak anda telah membaca kata-kata ini dan sudah menangis untuk seseorang yang anda cintai, anak-anakmu, sahabatmu, atau keluargamu yang tiada.
Saya ingin menceritakan bahwa Tuhan menunjukkanku ruangan air mata. Benar-benar indah. Malaikat membawaku masuk melalui pintu masuk yang tidak ada pintunya.
Saya melihat ke dalam, terlihat ruangannya tidaklah besar, tapi kekudusan dan kekuasaan memancar dari tempat tersebut terhadapku. Raknya yang terbuat dari kristal, di dalamnya bersinar dengan cahaya.
Raknya penuh dengan banyak botol, ada yang dikelompok-kelompokkan menjadi tiga dan terlihat jernih. Di bawah tiap-tiap botol kelompok tersebut terdapat piagam dengan suatu nama yang tertera. Begitu banyak botol-botol yang ada di dalam ruangan.
Kemudian di dalam ruangan saya melihat seorang lelaki muncul. Jubah abu-agu gelapnya terlihat begitu indah dan terlihat seperti kain beludru.
Sebuah meja yang elegan, kelihatan terbuat dari material mewah dan mengkilau dengan kemegahannya, ada di balik pintu. Tampilan yang mewah terlihat sehingga aku terheran-heran!
Buku berada di atas meja, terlihat dijahit dengan material benang yang paling indah yang saya pernah lihat. Beberapa ada berliannya, intan dan pengikatnya; ada yang hijau dan batu abu-abu pada buku itu. Semuanya terlihat sangat menarik.
Aku berpikir, “Oh Tuhan, betapa indah buku-buku ini!” Saya senang membaca buku. Buku-buku ini begitu memikatku. Mereka benar-benar menarik. Sebagaimana saya memandang, saya melihatnya dengan terheran-heran.
Pada waktu ini orang yang di ruangan berkata kepadaku, “Mari dan lihat. Aku ingin menunjukkanmu ruangan ini, dan saya ingin menjelaskan engkau tentang air mata. Hanya ada di sini ruangan yang seperti ini. Saya yang berwenang di ruangan ini.”
Ketika dia berbicara, seorang malaikat besar datang dari pintu masuk. Keindahan dan keagungan dari tempat surgawi ini mengherankanku. Saya memperhatikan kalau dia memakai pakaian putih, berkilauan dengan garis hiasan emas yang terlihat turun dari depan. Tingginya sekitar dua belas kaki dan mempunyai sayap yang besar pula.
Malaikat itu memegang mangkuk kecil di tanganya. Mangkuk emas yang dipenuhi (Wahyu 5:8) dengan cairan. Orang yang di ruangan berkata kepadaku, “Dia telah membawaku semangkuk air mata dari bumi. Saya ingin engkau melihat apa yang akan kami lakukan kemudian.”
Malaikat itu menyerahkan mangkuknya kepada orang itu, dengan secarik kertas. Catatan tentang nama air mata orang-orang yang ada di mangkuk.
Orang itu membaca catatan dan menuju ke tempat di mana botol-botol di simpan. Dia membaca tulisan pada piagam yang ada di bawah botol, dan saya tahu dia mencocokan nama-nama dengan yang ada di dalam kertas tersebut.
Orang itu mengangkat botol yang isinya hampir penuh dan membawanya ke mangkuk. Dia menuangkan air mata yang ada di mangkuk ke dalam botol.
“Saya ingin menunjukkanmu apa yang kami lakukan kemudian,” orang itu berkata lagi kepadaku. “Beritahu orang-orang di dunia tentang ini.” Kemudian dia mengambil botol ke atas meja, mengambil salah satu buku, membukanya, dan berkata, “Lihat!”
Halaman-halaman yang ada di buku benar-benar kosong. Penjaga ruangan berkata kepadaku, “Ini adalah air mata dari orang-orang kudusnya Tuhan di bumi ketika mereka menangis kepada Tuhan. Lihat apa yang terjadi.”
Kemudian orang itu meneteskan setitik isi dari botol, satu tetes kecil, pada buku halaman pertama. Ketika dia melakukanya, kata-kata mulai muncul dan terlihat. Kata-kata yang indah, tulisan tangan yang elegan, mulai muncul dari halaman pertama. Setiap kali setetes air mata jatuh ke halaman buku, kata-kata satu halaman muncul. Dia melanjutkannya dari halaman ke halaman berikutnya, lagi dan lagi.
Ketika dia menutup buku dan berkata, dia seolah-olah akan berkata kepada semua semua orang sebagaimana dia berkata kepadaku, “Doa yang paling sempurna adalah yang diiringi isak tangis yang keluar dari hati dan jiwa dari laki-laki dan wanita di bumi.”
Malaikat dengan sayap pelangi berkata kepadaku, “Mari dan lihat kemuliaan Tuhan.”
TUHAN MEMBUKA BUKU

Kemudian, kami berada di suatu tempat yang besar dengan ribuan dan ribuan orang surgawi. Oh. Itu sangat indah! Pujian-pujian terdengar bergemuruh untuk Tuhan.
Sebentar saja mereka semua menghilang, dan mulai terasa kehadiran dan kemuliaan Tuhan di mana-mana.
Malaikat yang besertaku membawaku kepada tahta Tuhan.
Saya melihat awan besar yang berkabut dan saya melihat gambaran dalam awan tersebut. Saya tidak bisa melihat wajah Tuhan, tapi saya melihat kemuliaan Tuhan dan pelangi di sekitar tahta. Saya mendengar suara Tuhan, dan terdengar seperti tertulis Yohanes menjelaskannya: Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat, Wahyu 14:2. Dalam tempat maha kuasa ini, saya melihat banyak kuda dengan pengendaranya berada di samping tahta.
Tiba-tiba, saya melihat buku berada di altar yang besar di depan tahta Tuhan. Saya melihat malaikat-malaikat berlutut di depanNya. Berdiri dengan terpesona, saya melihat kejadian ini, dan saya lihat seperti tangan seseorang keluar dari awan dan membuka buku tersebut.
Bagaimanapun saya tahu kalau itu tangan Tuhan yang membuka buku tersebut.
Terheran-heran, saya melihat seperti asap naik dari buku itu. Tiba-tiba, bau parfum yang paling harum yang saya pernah cium memenuhi tempat di mana saya berdiri.. Malaikat mengatakan kalau buku itu berisi doa-doa dari orang-orang kudus yang kalau Tuhan mengirim malaikat-malaikatnya ke bumi untuk menjawab para pendoa tersebut dari tangisan dari hati mereka. Semua orang memuji dan memuliakan Tuhan.
Ketika Tuhan membuka buku, halaman demi halaman keluar dalam bentuk suara dan melayang ke tangan malaikat-malaikat yang menunggang kuda. Saya dapat mendengar suaraNya, ‘seperti suara bunyi guruh,’ berkata, “Pergi, jawab doa-doanya! Pergi, jawab doa-doanya!”

Mazmur 56:8-11. apakah mereka dapat luput dengan kejahatan mereka? Runtuhkanlah bangsa-bangsa dengan murka-Mu, ya Allah! Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan? Maka musuhku akan mundur pada waktu aku berseru; aku yakin, bahwa Allah memihak kepadaku. Kepada Allah, firman-Nya kupuji, kepada TUHAN, firman-Nya kupuji.

Firman Tuhan yang hidup menjelaskan kepada kita apa yang Dia perbuat dengan air mata kita. Betapa mengagumkan perngertian dari kemuliaan dan keajaiban Tuhan kita! Betapa hebatnya untuk menjadi penerima kasihNya! Dia bahkan peduli dengan air mata kita.
Banyak ayat yang berbicara tentang air mata, tentang penderitaan kita, dan tentang penghiburanNya. Baca dan bersukacitalah:

2 Raja-raja 20:5. Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN.
Mazmur 6:6-9. Sebab di dalam maut tidaklah orang ingat kepada-Mu; siapakah yang akan bersyukur kepada-Mu di dalam dunia orang mati? Lesu aku karena mengeluh; setiap malam aku menggenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku. Mataku mengidap karena sakit hati, rabun karena semua lawanku. Menjauhlah dari padaku, kamu sekalian yang melakukan kejahatan, sebab TUHAN telah mendengar tangisku;
Mazmur 116:8. Ya, Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, dan mataku dari pada air mata, dan kakiku dari pada tersandung.
Mazmur 126:5-6. Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Yesaya 25:8. Ya TUHAN, kami juga menanti-nantikan saatnya Engkau menjalankan penghakiman; kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau.
Yeremia 31:6. Beginilah firman TUHAN: Cegahlah suaramu dari menangis, dan matamu dari mencucurkan air mata, sebab untuk jerih payahmu ada ganjaran, demikianlah firman TUHAN; mereka akan kembali dari negeri musuh.
Wahyu 7:17. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.
Wahyu 21:4. Dan la akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.
Yesaya 35:10. Dan orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.

Kemuliaan bagi Tuhan, surga adalah tempat yang nyata! Kita akan benar-benar pergi kesana. Dan kita tidak akan jadi uap dari asap yang mengambang pada awan ketika kita ke surga.
Satu dari hal-hal yang indah tentang surga adalah bahwa air mata dan penderitaan akan digantikan dengan sukacita abadi, sebagaimana yang dijanjikan oleh Firman Tuhan. Lagi pula, di sana ada banyak hal lainnya lagi.

TAHTA TUHAN

Surga adalah tempat yang nyata. Benar-benar suatu tempat tujuan. Bukan impian yang terjadi sehari saja, atau khayalan belaka. Tuhan telah membaritahukan kepada kita semua kenyataan surga lewat Kitab Suci.
SURGA PERTAMA

Pertama, disana ada semacam atmosfir surgawi. Adalah seperti atmosfir di sekitar bumi. Di mana terdapat burung-burung dan angin berhembus. Di mana hujan, badai, kabut, uap air dan awan terbentuk. Angkasa adalah tempat malaikat-malaikat akan menuju dalam Kisah Para Rasul 1:11 dia menanyakan para murid sedang apa mereka “memandang ke atas ke surga.” Yesus, ketika Dia berbicara pada Bapa, “mataNya menengadah tertuju” ke surga (Yohanes 17:1), atau memandang langit.
SURGA KEDUA

Kemudian, di sana ada ruangan surga. Ini adalah batas dari matahari, bulan dan bintang-bintang. Disebutkan dalam Alkitab dalam banyak tempat, beberapa seperti:

Kejadian 22:17. Maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
Bilangan 4:19. Dan juga supaya jangan engkau mengarahkan matamu ke langit, sehingga apabila engkau melihat matahari, bulan dan bintang, segenap tentara langit, engkau disesatkan untuk sujud menyembah dan beribadah kepada sekaliannya itu, yang justru diberikan TUHAN, Allahmu, kepada segala bangsa di seluruh kolong langit sebagai bagian mereka.
Ayub 38:31-33. Dapatkah engkau memberkas ikatan bintang Kartika, dan membuka belenggu bintang Belantik? Dapatkah engkau menerbitkan Mintakulburuj pada waktunya, dan memimpin bintang Biduk dengan pengiring-pengiringnya? Apakah engkau mengetahui hukum-hukum bagi langit? atau menetapkan pemerintahannya di atas bumi?
Yesaya 13:10. Sebab bintang-bintang dan gugusan-gugusannya di langit tidak akan memancarkan cahayanya; matahari akan menjadi gelap pada waktu terbit, dan bulan tidak akan memancarkan sinarnya.
Matius 24:29. Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang.

SURGA KETIGA

Tujuan yang benar, bagaimanapun, diluar atmosfir dan bintang di langit. Tempat ini adalah rasul Paulus maksud ketika dia menulis, (2 Korintus 12:2), “Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau - entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya - orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.
Surga, sebagaimana saya terus menggunakan istilah ini terus, adalah suatu tempat yang sering dibicarakan tempat kehadiran Tuhan:

Ibrani 9:24. Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.

Surga di mana Tuhan berada. Waktu Yesus mengajari kita berdoa, Dia berkata kita berdoa kepada “Bapa kami yang di sorga Matius 6:9.

Dalam 1 Raja-raja 8:30, surga di sebut sebagai tempat kediaman Tuhan. Dalam Mazmur 11:4, disebut sebagai bait sucinya Tuhan dan tempat di mana tahta Tuhan berada.
Di sana, dalam bait suci Allah terdapat kemuliaanNya, KemuliaanNya yang hebat dinyatakan dalam bentuk yang menyilaukan mata. Suatu tempat yang kudus yang penuh cahaya, sukacita dan kemuliaan. Kita tidak tahu di mana lokasinya berada, tapi sering Alkitab berkata surga diindikasikan di ‘atas’.
Kita tahu bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa sedang berada di surga. Dia di sana dan Yesus Kristus adalah tengah-tengah orang-orang kudus, para malaikat, dan semua pujian berada.
Betapa mulianya kumpulan yang ada di surga! Para malaikat berada, karena Yesus berkata dalam Matius 18:10, ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.”
Orang-orang kudus ada di sana karena Yesus berjanji kepada kita, dalam Yohanes 14:3, “di mana Aku berada, kamu pun berada.” Kita diberitahu dalam 1 Petrus 1:4, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
Orang-orang kudus, itu membangkitkan gairah untuk bersaksi tentang kunjunganku yang indah ke surga. Saya sangat ingin memberitahumu tentang apa yang saya lihat dan orang yang saya lihat.

PUJIAN SURGA

Setelah malaikat Tuhan telah menunjukkanku ruangan air mata, dia mengulangi serangkaian doa yang saya sering dengar dalam kunjunganku ke surga: “Mari dan lihat kemuliaan Tuhan!”
Berseri-seri, menakjubkan, kemegahan sorgawi meliputiku. Kemuliaan yang berkobar-kobar memancar dari mana-mana dari semua yang saya lihat melingkupiku sehingga aku terpesona. Keindahan dan kedamaian tempat indah tersebut tidak bisa dengan tepat digambarkan oleh pikiran seseorang dari pikiranku kecuali seseorang yang telah melihatnya sendiri.
Kemudian pada saat itu, saya berpikir dari kata-kata yang saya pernah dengar dari seseorang yang menuliskan:




Sinar dari sorga
Adalah wajah Yesus.
Sukacita sorga
Adalah hadirat Yesus
Keharmonisan sorga
Adalah penyembahan untuk Yesus
Tema sorga
Adalah pekerjaan Yesus
Para pekerja sorga
Adalah yang melayani Yesus.
Kepenuhan sorga
Adalah Yesus sendiri.
The light of heaven
Is the face of Jesus.
The joy of heaven
Is the presence of Jesus.
The harmony of heaven
Is the praise of Jesus.
The theme of heaven
Is the work of Jesus.
The employment of heaven
Is the service of Jesus.
The fullness of heaven
Is Jesus Himself.

Saya berjalan dengan malaikat itu, saya merasakan sukacita, damai dan kebahagiaan di mana-mana. Pikiranku tertuju kepada keluargaku di bumi, dan malaikat tahu pikiranku. Dia berkata kepadaku, “Engkau mempunyai misi yang harus dipenuhi untuk Tuhan. Engkau harus memberitahukan kepada orang-orang di bumi apa yang ada di atas sini. Tuhan menunjukkanmu bagian dari surga, tapi tidak semuanya. Mari dan lihat kemuliaan Tuhan.”
Ketika kami sampai ke tujuan, saya bisa mendengar banyak, banyak suara nyanyian puji-pujian untuk Tuhan.
Musik dan para penyembah surga yang menakjubkan dan mengisi jiwaku. Hormat dan kuasa bergema dan terus bergema sepanjang ruangan surga dari para pemuja dan orang-orang kudus bernyanyi tanpa henti-hentinya dalam pujian dengan kegembiraan yang besar.

MENDEKAT KE TAHTA

Jiwaku penuh dengan kegembiraan dan berada dalam keriangan. Dan saya tahu bahwa kita akan mendekat ke tahta Tuhan. Malaikat yang menemaniku berhenti dalam jarak yang jauh, jauh dari tahta Tuhan. Saya dapat melihat pemandangan yang hebat dari kejadian yang akan kami lihat. Saya melihat sama seperti yang Yohanes lihat dalam penglihatannya ketika dia menjelaskannya dalam Wahyu:

Wahyu 5:11. Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa.

Fotografi


Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas (intensitas) cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Fotografi berasal dari 2 kata yaitu Photo yang berarti cahaya dan Graph yang berarti tulisan atau lukisan.
Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya.
Dalam seni rupa, fotografi adalah proses melukis dengan menggunakan cahaya. Dalam fotografi Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat dalam menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan merubah kombinasi ISO / ASA (ISO Speed), Diafragma ( Aperture ), dan Kecepatan Rana ( shuter Speed ) . Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed selanjutnya disebut sebagai Eksposur (Exposure).
Dalam Fotografi sekarang ini dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO pada fotografi digital.